Rabu, 24 September 2008
Replika Pesawat
Tengoklah sebuah bandara. Perhatikan pesawat terbang yang hilir mudik di tempat itu. Ada berbagai jenis pesawat terbang, mulai dari yang jumbo bermesin jet seperti Boeing 747 (sebenarnya ada yang superjumbo yaitu Airbus A 380, tapi jenis yang satu ini belum pernah mendarat di Indonesia) sampai yang berukuran kecil dan masih menggunakan baling-baling seperti CN 235. Selain berbagai jenis, pesawat-pesawat tersebut juga memiliki warna yang beragam. Ya tentu saja karena setiap maskapai mempunyai ciri khas masing-masing dalam mengecat dan memberi logo pada bodi pesawatnya. Adam Air yang sudah digulungtikarkan misalnya, bodi pesawatnya didominasi warna jingga ngejreng; Sriwijaya Air dengan paduan biru tua dan merah; atau Citilink Garuda versi lama yang ramai dengan bunga dan daun mirip batik. Wah, bener-bener keren tuh kalau dikoleksi. Koleksi pesawat terbang? Oh tentu saja, kenapa tidak? Sampai saat ini aku sudah mengoleksinya lho! Jumlahnya sudah mendekati seratusan buah. Tapi ya bukan pesawat beneran... Aku mengoleksi replikanya. Untuk maskapai nasional, aku nyaris memiliki semuanya, termasuk maskapai-maskapai yang sudah almarhum seperti Bouraq, Sempati, Star Air, Jatayu, Adam Air, Indonesia Airlines, bahkan yang jarang kedengaran Riau Airlines telah terparkir manis di lemariku. Yang semakin membuatku puas, aku sudah menaiki semua pesawat yang kukoleksi replikanya itu. Untuk maskapai asing, aku mengoleksi Boeing 747 Singapore Airlines dan Lufthansa serta Boeing 737 Malaysia Airlines yang ketiganya pernah kutumpangi juga. Koleksiku yang paling berharga adalah Boeing 747 Austrian Airlines yang kubeli di sebuah toko di Wina, Austria.
Seorang temanku pernah bilang mengenai koleksiku itu. Kalau ada orang yang berminat membeli, bagaimana? Aku bingung juga menjawabnya. Tapi kalau ada berani dengan harga yang menurutku pantas, ya boleh kali ye.... Tapi yang Austrian Airlines kayaknya jawabanku tetep: TIDAK!
Senin, 22 September 2008
Antik-Unik
Barang yang unik dan antik selalu menarik perhatian saya. Itulah sebabnya di rumah saya terdapat benda-benda yang sepertinya sepele sampai yang fungsional. Lihatlah, saya punya cangkir kuno dari perusahaan rokok jadul (zaman dulu) Rokok Tjap Bal Tiga H.M. Nitisemito, nampan berkaki dan berpagar dari tembaga sementara tengahnya berupa gambar bunga dari porselin; berbagai kain batik tulis seperti batik Solo-Yogyakarta, Pekalongan, Cirebon, Madura, Indramayu, Gunung Kidul, Lasem, Pati, dan Tuban; replika pesawat terbang hampir semua maskapai di Indonesia (termasuk yang sudah lama gulung tikar); sampai koleksi tiket pesawat terbang yang merupakan koleksi kebanggaan saya karena sangat lengkap. Rasanya asyik saja memiliki benda-benda unik seperti itu. Ada kepuasan tersendiri, terlebih-lebih jika benda tersebut sangat jarang dimiliki orang lain. Sampai saat ini saya terus berburu untuk menambah koleksi saya.
Langganan:
Postingan (Atom)